KARYA ILMIAH
KHASIAT SERTA KANDUNGAN
BUNGA ROSELLA
DISUSUN OLEH :
1. KIKI
BELLA ANANDA
2.SEPTI SUBYARTI
3.WINDA FEBRI
SATRIANI
SMA NEGERI 64 JAKARTa
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya
milik Allah. Sholawat dan salam kepada
Rasulullah. Berkat limpahan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam melaksanakan tugas karya ilmiah ini,
kami berharap dapat mengerti tentang kasiat Bunga Rosella . Dalam
makalah ini kami akan membahas tentang khasiat
serta kandungan Bunga Rosella.
Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi yang membacanya. Dan tentunya makalah
ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk
itu kepada guru pembimbing kami, untuk dapat
memberikan masukannya demi perbaikan
pembuatan karya ilmiah kami di masa yang
akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Umumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle
(Hibiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan,
ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian
Ballitas Malang, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga
tebal (juicy), misalnya Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit Kanker dan
Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan
melancarkan buang air besar.
Di Malaysia, Roselle juga disebut Asam paya, Asam kumbang atau Asam susur,
merupakan tumbuhan yang mempunyai keluarga yang sama dengan bunga raya/sepatu
(Hibiscus rosasinensis). Tumbuhan Roselle ada yang mengatakan berasal dari
India tetapi ada juga pendapat yang mengatakan Roselle berasal dari Afrika
Barat. Tumbuhan Roselle ini semula diperkenalkan di Malaysia sejak lebih dari
tiga abat yang lampau. Di India Barat disebut dengan Jamaican Sorrel.
Pohon Roselle tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3
- 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Roselle
berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih
tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bagian bunga Roselle yang
bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai
rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi pelbagai jenis
makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh ) atau manisan Roselle. Daun
muda Roselle bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di Afrika,
biji Roselle dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, Roselle diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan
Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan.
B. Rumusan Masalah
Dari penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Roselle mempunyai efek
anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri. Dalam eksperimen ditemukan
juga bahwa ekstrak kelopak bunga Roselle mengurangi efek alcohol pada tubuh
kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit
penyebab demam tinggi. Kelopak bunga Roselle juga diketahui membantu
melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Ini
terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam
ekstrak kelopak bunga Roselle sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak kalah
pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi
yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan
penyakit.
Rumusan masalah ini adalah untuk menguji dan mengetahui yang terdapat dalam
kandungan bunga Rosella.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana khasiat yang terkandung dalam bunga rosella.
D.Manfaat Penelitian
Selain
mempunyai tujuan penulis mempunyai manfaat dalam penelitian yaitu memperluas
wawasan pengetahuan dan informasi kepada pembaca mengenai berbagai macam
khasiat bunga rosella.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Rosella
Rosela rosella, asam paya, asam kumbang
dan asam susur atau Hisbiscus sabdariffa, adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Mulanya bunga yang juga cantik
untuk dijadikan penghias halaman rumah itu diseduh sebagai minuman hangat di
musim dingin dan minuman dingin di musim panas. Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai
atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela,
sementara di Jamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya juga
dimakan dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak
dengan gula. Di Mesir, rosela diminum dingin pada musim panas dan diminum panas
saat musim dingin. Di Sudan, menjadi minuman keseharian dengan campuran garam,
merica, dan tetes tebu.
2.2 Morfologi
POHON ROSELLA TERDIRI DARI
-Akar
-Batang
-Daun
-Bunga
-Kelopak
-Biji
AKAR ada yang berpendapat bahwa akar pohon Rosella juga berkhasiat sebagai herba yaitu dapat menambah gairah sex,namun hingga sekarang belum ada pembuktian. BATANG sebagai kayu bakar. DAUN
sebagai pupuk,lahan yang pernah ditanam Rosella rata-rata memiliki kandungan unsur hara yang sangat tinggi. BUNGA,sebagai pupuk. KELOPAK
sebagai herba dengan berbagai khasiat. BIJI dijadikan sebagai kopi,telah terbukti bahwa kopi biji Rosella apabila diminum dapat meningkatkan stamina yang loyo,juga menambah gairah sex dan tahan lama.
ANATOMI (senyawa pada
tumbuhan)
Tanaman ini mengandung antosianin, asam
protosatekuat, asam askorbat, ekstrak saliks,glikosida cardiac, flavonoid, saponin, alkaloid, sardenoleda, anthocyanins
delphinidin-3-O-sambubioside, cyanidin-3-O-sambubioside,Rosella
kering mengandung flavonoid gossypetin, hibiscetine dan sabdaretine.
Pigmen utama yang sebelumnya dilaporkan sebagai hibiscin telah
diidentifikasi sebagai daphniphylline. Sejumlah kecil myrtillin (delphinidin
3-monoglucoside), Chrysanthenin (cyanidin 3-monoglucoside),
dan delphinidin juga terdapat pada tanaman ini.
2.3 Habitat
Rosella dapat hidup di ketinggian 0-900m diatas permukaan
laut. Rosella tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian
0-500m dpl. Pertumbuhan Rosella dapat optimal di kisaran 20-34
derajat celcius. Rosella merupakan tanaman semusim, hanya mengalami satu
kali masa produktif. Mesti dapat ditanam bersama tanaman palawija lain
sebaiknya Rosella ditanam secara khusus tanpa diselingi tanaman lain
untuk mengoptimalkan hasil panen.
2.4 Klasifikasi
Rosela
|
||||||||||||||
Bunga rosela (Hibiscus sabdariffa.)
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Hibiscus sabdariffa L.
|
2.5 Khasiat
Khasiat rosela antara lain untuk menurunkan asam urat, Hipertensi, Diabetes mellitus, memperbaiki metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh,
menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk,
mencegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker, antidepresi, antibiotik, aprodisiak, diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik,
dan menurunkan absorpsi alkohol.
Pemanfaatan kelopak bunga Rosela sudah dikenal dan
diteliti baik oleh pakar kesehatan modern maupun pakar kesehatan tradisional di
berbagai negara di dunia. Kelopak bunga tersebut diketahui mengandung zat-zat
penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino, termasuk arginina dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel
tubuh.
Secara tradisional, ekstrak kelopak rosela berkhasiat
sebagai antibiotik, aprodisiak (meningkatkan gairah seksual), diuretik
(melancarkan buang air kecil), pelarut, sedativ (penenang), dan tonik. Sebuah
penelitian yang dilakukan ilmuwan Chung San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang,
konsumsi rosela digunakan sebagai salah satu cara baru untuk mengurangi risiko
penyakit jantung. Flora ini terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak
yang menempel pada dinding pembuluh darah. Tidak hanya itu, rosela juga
memiliki potensi untuk mengurangi kadar kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal ini menunjukkan
bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu program diet bagi
penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah, menurunkan demam umum,
melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan untuk melancarkan
buang air besar.
Ditinjau menurut sudut pandang medis modern (kedokteran),
mengonsumsi olahan kelopak bunga rosela secara teratur menunjukkan kesetaraan
hasil dengan pengobatan modern (farmakologis) pada beberapa penyakit berikut
ini:
§
Sebagai Terapi Hipertensi
Pemberian ekstrak kelopak rosela
yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu,
mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan pemberian captopril
50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan
0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah
diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).
§ Asam Urat dan Kesehatan
Ginjal
Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal tubuh akan dikurangi
dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika kondisi demikian dibiarkan
berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai penyaring darah dalam
tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan mengonsumsi
rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria
yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon, 1994).
§
Sebagai khasiat lainnya
Rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang
berfungsi sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg dalam setiap gram
bobot kering kelopak rosela. Sejumlah antioksidan
yang dikandung rosela tersebut memiliki aktivitas 4 kali lebih tinggi dibanding
bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan oleh Ir Didah Nur Faridah MSi,
periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor,
menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosela terdiri
atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mampu
memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif (akibat proses
penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.
Peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima
University, De-Xing Hou menemukan adanya kandungan delphinidin
3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin pada rosela
yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia. Cara kerjanya adalah dengan
menghambat terjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom
dari mitokondria ke sitosol. Jika molekul mengandung elektron seperti guanin
DNA terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Kerusakan DNA memicu oksidasi LDL, kolesterol,
dan lipid yang berujung pada penyakit ganas seperti kanker dan jantung koroner.
Namun, antioksidan yang dikandung rosela meredam aksi radikal bebas yang
menyerang molekul tubuh yang mengandung elektron. Secara singkat, adanya
mekanisme tersebut menjelaskan bagaimana antioksidan
yang terdapat dalam kelopak rosela menghambat pertumbuhan sel kanker dan
kejadian penyakit jantung koroner.
Selain hal-hal yang dikemukakan di atas, rosela juga
terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dan LDL-kolesterol dalam darah.
Penelitian terhadap efek kerabat bunga sepatu itu terhadap kegemukan juga
dilakukan oleh Sayago-Ayerdi SG dari Department of Nutrition,
Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut Sayago rosela mengandung
33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak. Kendati demikian,kadar
keasaman (pH) seduhan rosela mencapai 3,14 sehingga perlu diwaspadai reaksi
lambung untuk pengidap maag,
karena kemungkinan memiliki efek merugikan.
2.6 Pengolahan dan Pemanfaatan
§ Teh
Untuk mendapatkan khasiat terbaik dalam kelopak rosela
sebenarnya tidak sulit. Untuk mendapatkan teh rosela, bunga yang sudah dipetik,
dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari agar memudahkan pemisahan lidah
kelopak dengan bijinya. Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5
hari. Remas kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk artinya kadar air telah
mencapai 4-5%. Seduh 2-3 g teh rosela dengan air mendidih hingga larut dan air
berubah menjadi kemerahan. Untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan
gula rendah kalori seperti gula jagung. Atau setelah dipisahkan dari bijinya,
bunga segar rosela yang telah dicuci dapat langsung diseduh dengan air panas.
Di Afrika, khususnya di Sahel, rosela umumnya
digunakan untuk membuat teh manis herbal yang biasa dijual di jalanan.
Bunga-bunga kering dapat ditemukan di pasar-pasar setempat. Teh Rosella juga
cukup mudah dijumpai di Italia, di mana tanaman ini
menyebar pada dekade pertama abad ke-20 sebagai produk khas dari koloni Italia. Di Trinidad dan Tobago di mana banyak
diproduksi bir, di sini memproduksi Shandy Sorrel yaitu minuman teh
dikombinasikan dengan bir.
Di Thailand, Rosella diminum sebagai teh, diyakini juga
mengurangi kolesterol. Hal ini juga dapat dibuat menjadi anggur, rosella
biasanya ditemukan dalam teh herbal yang dijual di pasaran, khususnya teh yang
diiklankan sebagai berry-flavored, karena rosella bisa memberikan warna
merah cerah untuk makanan dan minuman.
§ Selai
Di Afrika, rosela dijadikan selai
atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela.
Rosela juga bisa dibuat salad buah yang dimakan mentah. Dapat juga dikonsumsi
dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan
gula. Kerap bisap-sebutan rosela di Senegal disuguhkan sebagai minuman tradisional saat natal.
Caranya, kelopak rosela dicampur irisan jahe dan gula lalu ditaruh pada teko
tembikar. Setelah
itu dididihkan dan diamkan semalam. Disajikan dengan menambahkan es dan rum,
‘Jus’ itu berasa, beraroma, dan berwarna mirip minuman anggur.
§ Sayuran
Dalam masakan Andhra, cannabinus Hibiscus
atau rosella disebut dengan nama Gongura yang secara luas digunakan
sebagai masakan. Daun rosella diolah dengan cara dikukus bersama dengan lentil
dan dikonsumsi sebagai Dal atau bubur. Masakan tersebut juga dicampur dengan rempah-rempah dan dibuat menjadi Pacchadi.
§ Obat
Banyak bagian dari tanaman juga diklaim memiliki nilai
herbal dalam hal obat-obatan. Mereka telah digunakan untuk tujuan pengobatan
seperti Meksiko melalui Afrika, dan juga dari India hingga menyebar ke
Thailand. Rosella dikaitkan dengan obat tradisional dan dipercaya bisa
mengobati beberapa penyakit seperti hipertensi dan infeksi saluran kemih.
2.6 JENIS-JENIS
BUNGA ROSELLA
warna merah warna
putih(bunga berwarna kuning)


Bunga Rosella terbagi menjadi tiga jenis (berdasarkan warna kaliks-nya):
1. Rosela merah, kaliks
berwarna merah menyala, panjang, batang kuat tidak mudah patah, daun menjari. Kaliks
kering berwarna merah cerah, aromanya kuat

2. Rosela ungu, (ada yang
menyebut burgundy, ada yang menyebut rosela Sudan, ada yang menyebut rosela hitam
maupun rosela ungu). Kaliks berwarna merah gelap, agak bulat, berbulu lebih
banyak dibanding yang merah, daun menjari tebal dan agak membulat, batang
gampang patah. Kaliks kering berwarna merah kehitaman, aromanya kuat

3. Rosela putih, baru
mencoba menanamnya dalam polibag, kaliks berwarna putih kekuningan dengan
kapsul biji hijau segar, daun menjari bulat,pertumbuhan lambat, batang kuat.

BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Hipotesa
Ada pengaruh jenis dan konsentrasi zat penstabil
terhadap mutu bunga rosella, serta pengaruh interaksi antara jenis zat
penstabil dengan konsentrasi zat, penstabil terhadap mutu bunga rosella.
3.2 Alat yang digunakan
Ø Pisau dan Mikroskop
3.3 Bahan yang digunakan
Ø Tiga kuntum bunga Rosella
Ø Air
3.3 Langkah Kerja
Pada tahun 2006 Ir. Didah Nurfaidah M.Si
peneliti dari Ilmu dan teknologi pangan IPB melakukan penelitian tentang
kandungan antioksidan pada rosela. Dalam penelitiannya, Didah mencampurkan
bahan-bahan sebagai berikut : tiga kutum rosela yang digerus hingga menjadi
bubuk seberat 1,5 gram. bubuk tersebut kemudian diberi air sebanyak 200 ml.
Setelah itu kandungan kimia yang terdapat dalam campuran tersebut dianalisis
berdasarkan panjang gelombang yang dibiaskan oleh larutan. Hasilnya , kandungan
antioksidan dalam rosela lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan anti
oksidan pada kumis kucing sebesar 1,7 mmol/prolox.
John Mclntosh, peneliti dari inxtitute
of food Nutrition and Human healt, Massey University Selandia Baru, mengekstrak
rosela dengan mengeringkan kelopak bunganya pada suhu50 drajad C selama 36 jam.
Selanjutnya, 3Gram rosela hasil pengeringan diencerkan dengan 300 ml air yang
kemudian dimasukan dalam spektrofotometer.
3.4 Hasil dan Pembahasan
1. Pemberian ekstrak kelopak
rosela yang telah standardisasi sehingga mengandung 9.6 mg anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah (efek) hipotensis yang tidak berbeda nyata dengan pemberian captoril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air . (Herera 2004)
2. Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2% dan tekanan darah diastolik
sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela
selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi
sedang, dibanding dengan kelompok kontrol (H. Faraji 1999)
3. Terdapat penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartat, kalsium, natrium, dan fosfat
dalam urine pada 36 pria yang mengkomsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dll/hari. (Kirdpon 1994)
Hasilnya, rosela terbukti mengandung 24% antioksidan dan 51% autisianin. Dengan
adanya antioksidan, sel-sel radikal bebas yang merusak inti sel dapat
dihilangkan. Itu sebabnya rosela memiliki efek anti kanker. Sementara itu, zat
antosianiun berperan menjaga kerusakan sel dari sinar ultraviolet berlebih yang
diserap tubuh.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelopak bunga
Roselle mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri.
Dalam eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Roselle mengurangi
efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan
memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi. Kelopak
bunga Roselle juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan
mengurangi derajat kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organic,
poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Roselle
sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kelopak
bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit
4.2
Saran
Berdasarkan hasil dan
kesimpulan penelitian maka dapat diajukan saran-saran penelitian sebagai
berikut:
a. Penggunaan obat-obat
herbal seperti bunga Rosella sebagai obat alternatif untuk menghindari efek
samping
b. Ibu hamil dan penderita penyakit Maag dilarang
meminum hasil proses tumbuhan ini.
Daftar Pustaka
http://bukuilmu-anda.blogspot.com/2011/01/contoh-karya-ilmiah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Rosela
http://rosellakita.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-rosela.html
www.kompas.com
http://lavigna.wordpress.com/manfaat-bunga-rosella-buat-tubuh/